DONALD A. NORMAN
C. Pemikirannya
Donald A. Norman telah cukup banyak menulis berbagai buku dan artikel-artikel yang cukup berpengaruh di antaranya juga sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Bahwa Norman ini walaupun secara biografis tidak linier dalam bidang pembelajaran, akan tetapi pada kenyataanya beliau lebih intens untuk melalukan penelitian-penelitian tentang pembelajaran yang lebih menitik tekankan kepada proses kognitif. Sebagaimana tokoh-tokoh sebelumnya dalam bukunya Olson dan Hergenhahn ini tentang kelompok teori kognitif dan
Adapun teori atau pemikiran, pendapat
- Hukum pembelajaran (Law of Learning)
Adalah pemikirannya tentang belajar yang terwujud dalam tiga hukum, semuanya yang menekankan pada causal hubungan antara tindakan dan hasil. Meliputi:
a) Hukum hubungan sebab akibat (The law of causal relationship)
Adalah untuk suatu organisme untuk menghubungkan belajar antara suatu tindakan khusus dan suatu hasil, sesuatu yang harus menjadi suatu hubungan sebab akibat yang jelas diantara keduanya. Ini yang disebut hukum hubungan sebab akibat.
b) Hukum belajar sebab akibat (The law of causal learning)
Dalam hukum belajar sebab akibat mempunyai dua bagian: pertama, untuk hasil yang diinginkan, organisme yang mencoba untuk mengulangi tindakan-tindakan tertentu yang memiliki suatu hubungan sebab akibat yang jelas pada hasil yang diinginkan. Kedua, untuk hasil yang tidak diinginkan, organisme yang mencoba untuk menghindari tindakan-tindakan itu yang mempunyai suatu hubungan sebab akibat yang jelas untuk hasil yang tidak diinginkan.
c) Hukum umpan balik informasi (The law of information feedback)
Dalam hukum umpan balik informasi ini, hasil dari suatu penyajian peristiwa sebagai informasi tentang peristiwa tersebut.
- Cara pembelajaran (Modes of Learning)
Dalam kajian tentang mode-mode pembelajaran, Rumelhart and Norman (1981) memperlihatkan kedekatan hubungan antara pendekatan proses informasinya (information processing approach) dan pandangan Piaget tentang pengembangan pengetahuan (developmental knowledge). Adapun mode of learning-nya sebagai berikut:
1. Accretion (Pertumbuhan)
Merupakan penambahan pengetahuan pada skemata yang ada, tanpa mengubah strukturnya dalam cara-cara yang mendasar. Contoh belajar mengendarai mobil yang sebelumnya tidak bisa mengendarainya. Norman (1982) menulis, agaknya kita telah memiliki kerangka pengetahuan tentang struktur automobil dan mekaniknya. Namun, kita masih harus belajar tentang mobil baru dan bagian-bagiannya yang penting. Sebagaimana mobil kita memasukkan aspek-aspek baru ke dalam memory sesuai dengan bentuk maupun caranya.
2. Structuring (Penyusunan)
Ketika keberadaan skemata tidak memperkenankan negosiasi dengan lingkungan secara efektif. Norman, menunjukkan kepada belajar skemata sebagai struktur, namun banyak kesulitan jenis belajar ini. Penggunaan contoh di atas, ketika orang pertama kali belajar bagaimana mengendarai sesuatu, maka ia harus belajar suatu skema mengendarai; tugas yang sulit ini dikerjakan, meskipun dapat diterapkan pada hampir semua automobil dengan relatif menyenangkan.
3. Tuning (penyelarasan)
Merupakan penyesuaian suatu skema pada suatu jenis situasi hubungan yang luas. Tuning mencoba memasukkan hal yang amatir pada bentuk yang ahli dan ini menunjukkan keterlambatan jenis belajar. Dalam proses ini dituntut untuk selalu menyelaraskan dengan yang lebih mampu, yang amatir harus selaras dengan yang ahli. Hal ini tidak mudah dan akan membutuhkan waktu yang banyak untuk menyelaraskannya.
4. Learning by analogy (pembelajaran dengan analogi)
Model ini menurut
- Memory (Ingatan)
Menuut Ellis dan Hunt (1993) Memory atau ingatan menunjuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information overtime). Seseorang dapat menyimpan kode nomor telepon tertentu dalam ingatannya untuk jangka waktu kurang dari satu detik, atau sepanjang hayatnya. Hampir semua aktifitas manusia selalu melibatkan aspek ingatan. Oleh karena itu ingatan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses kognitif manusia. Sementara itu, Menurut Norman bahwa terdapat tiga hal yang harus dikelola untuk mengingat dengan sukses, yaitu akuisisi (acquisition), retensi (retention) dan mengingat kembali (retrieval). Adapun memory menurut Olson dan Hergenhahn terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Sensory memory (SM)
Sensory memory atau sensory store adalah bermula ketika reseptor diaktifkan dan berakhir selama satu detik, sebagaimana memory menyimpan banyak sekali informasi, tetapi informasi yang tersedia hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat.
2. Short term memory (STM)
Short term memory disebut juga short term store dan primary memory. Merupakan materi memory yang diseleksi dari sensory memory untuk diproses terlebih dahulu sebagaimana memory berakhir selama 15 detik. Dengan kata lain proses penyimpanan suatu informasi hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat dan untuk jangka waktu yang cukup singkat pula.
3. Long term memory (LTM)
Long term memory disebut juga long term store dan secondary memory. Adalah jika materi dalam short term memory dilatih kembali cukup lama, hal itu menjadi bagian dri long term memory. Hal itu dalam long term memory dimana skemata disimpan. Sebagaimana memory berakhir dalam jangka waktu yang tak terbatas. Hal ini dapat dipahami bahwa proses penyimpanan untuk tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama bahkan seumur hidup.
- Cognitive engineering
Merupakan suatu bidang yang mengambil kenyataan dari ilmu pengetahuan kognitif dan diaplikasikan pada teknologi modern. Dari sini menurut
0 Comments:
Post a Comment